Monday, August 30, 2010

KHOTBAH ( 29 Agustus 2010 )



Share
Khotbah Mingguan dari WSB 29 Agustus 2010
oleh . Pdt.Otniel Firmanyo Osiyo,B.cm
C. KENAL KUASANYA!KNOWING HIS POWER! 



         C43.  Tantangan kekudusanThe  challenge of holynes

C. Seks

49. Mengapa? Why?

 E. Kejadian 1:27-28, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

 Seperti dalam perumpamaan membayar pajak, Yesus dengan tegas mengingatkan tentang kewajiban membayar pajak. Hendaklah setiap orang membayar pajak kepada yang berhak, sesuai dengan buatan / gambar pada mata uang. Mata uang buatan dan bergambar kaisar, berikan kepada kaisar (Matius 22:15-22).
Demikianlah, kita adalah buatan Allah, dibuat sesuai dengan gambar atau citra Allah. Sebagai gambar Allah, maka sudah seharusnya seluruh hidup kita diberikan kepada-Nya, tidak terkecuali perihal perkawinan.
 Hendaklah setiap keluarga, suami – isteri, menghormati perkawinan sebab ….

       Perkawinan adalah ide Allah – Marriage is God’s idea

Allah yang pertama kali mempersatukan Adam dan Hawa dalam ikatan perkawinan yang kudus. Perkawinan bukan hal coba-coba, tetapi ada tujuan jelas yang Tuhan kehendaki. Urutannya pun jelas lebih dulu diberkati, lalu berkembang biak (terkait seks), dan kuasai bumi dengan segala isinya.
 Kejadian 3:23-24, “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 24Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Sayang, manusia (Adam dan Hawa) tidak dapat menjaga dan mempertahankan kekudusan perkawinannya. Terjadi ….

    Kehancuran nikah – The crushed of marriage

Kehancuran nikah, berawal dari ketidaktaatan mereka terhadap larangan Allah atas buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Buah dari ketidaktaatan itu mereka menjadi telanjang dan akhirnya terusir dari taman Eden.
Hubungan nikah mereka mengalami keretakan, yang berawal dari tidak adanya kejujuran. Mereka saling menuduh / menyalahkan, terlebih Adam sebagai suami yang adalah kepala. Sebagai kepala keluarga, Adam lebih mendengarkan kata isterinya daripada kata Tuhan. Adam juga tidak mau menanggung kesalahan isterinya, sebaliknya yang terjadi ia justru menyalahkan Tuhan. Suatu bentuk tindakan seorang kepala yang tidak bijaksana, tidak menjalankan fungsinya sebagai kepala dengan baik dan benar.
 Jaga kehidupan nikah kita, jangan sampai retak apalagi hancur. Kembangkan sikap saling menghormati dan mengasihi antara suami-isteri. Suami, sebagai kepala keluarga, kebutuhannya adalah dihormati. Jangan lecehkan suami, hormati dan tunduklah. Sebaliknya, isteri sebagai penolong, kebutuhannya adalah dikasihi.

51. Rencananya bergulir His plan is rolling
I Korintus 15:45-49, “Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. 46Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. 47Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. 48Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. 49Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

 Walaupun gambar Allah yang pertama lewat Adam dan Hawa telah dirusak oleh dosa, perkawinan yang Allah bangun telah hancur, tapi rencana-Nya terus bergulir. Iblis tidak dapat mengancurkan rencana Allah untuk menghadirkan ….
                    
Yesus, Adam yang akhir – Jesus is the last Adam
Justru peristiwa kehancuran nikah ini menjadi momen untuk terus bergulirnya rencana pemulihan, yang telah direncanakan Allah sejak di kitab Kejadian 3:15, “keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
Cukup lama rencana pemulihan itu digulirkan, membutuhkan kurun waktu 4000 tahun bagi tergenapinya. Adam yang Akhir dihadirkan untuk meremukkan dosa.

Kelahiran gereja-Nya The birth of His church
 Yohanes 19:34, “tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 Kisah Para Rasul 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

 I Yohanes 5:7-8, “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. 8Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

 Yesus, Adam yang Akhir, sudah hadir mengadakan pemulihan bagi kita semua. Ia bertindak sebagai Kepala atas gereja yang adalah tubuh-Nya (Efesus 1:22-23).
 Pemulihan terjadi melalui kelahiran baru, kelahiran gereja yang ditandai ….
 Tanda: Air; Darah; Roh – Signs: Water; Blood; Spirit

 Tanda kelahiran baru ini sudah tergambar dalam pola kerajaan Allah (Tabernakel):
  • Baptisan darah —– Mezbah Korban Bakaran
  • Baptisan air —– Kolam Pembasuhan
  • Baptisan Roh —– Pintu Kemah
 Air dan darah adalah tanda kelahiran seorang anak manusia, tetapi itu saja belum cukup harus ada suara (menangis), baru dikatakan hidup. Itulah sebabnya di loteng Yerusalem ada suara yang menandai turunnya Roh Kudus, sebagai kelahiran Gereja Mula-Mula. Gereja Tuhan mendapat kuasa ketika Roh Kudus turun (Kisah Para Rasul 1:8).

 Tujuannya The purpose
Efesus 5:25-27, “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Kelahiran baru gereja Tuhan yang ditandai darah, air, dan Roh mempunyai tujuan akhir ….

  Gereja sempurna – The perfect church

Ada tugas dan tanggung jawab besar yang harus kita kerjakan, setelah mengalami pemulihan. Sebagaimana jemaat gereja mula-mula, setelah dipulihkan mereka bertekun dalam Kristus dan kesaksian hidupnya menyebabkan jumlah orang yang bertobat bertambah.
Kisah Para Rasul 2:42 “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”
 Ketekunan hidup mereka juga tergambar dalam pola Tabernakel:
  • Bertekun dalam pengajaran Firman Tuhan — Meja Roti Sajian
  • Bertekun dalam persekutuan — Pelita Emas
  • Bertekun dalam doa — Mezbah Dupa
 Tujuan akhirnya (goal) adalah KESEMPURNAAN.

 Demikian juga dalam perkawinan, kehidupan perkawinan harus tetap kudus untuk menuju pada kesempurnaan. Sebagaimana Kristus sebagai mempelai Pria adalah sempurna, maka gereja sebagai mempelai wanita-Nya juga harus  sempurna.

52. Puncak pemulihan The top of restoration
Wahyu 19:6-9, “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 8Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) 9Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.
Pemulihan telah Tuhan kerjakan lewat tanda darah, air, dan roh dengan tujuan kesempurnaan. Gereja yang sempurna  menyongsong kedatangan Sang Mempelai Pria Surgawi, masuk pada pesta ….

                        Malam perjamuan kawin Anak Domba

 The marriage supper of the Lamb
Sebagaimana layaknya pengantin, kelak kita sebagai mempelai wanita-Nya dikenakan pakaian lenan yang putih bersih, gambaran perbuatan-perbuatan benar menurut Firman Tuhan. Sebelumnya, kita mengenakan kain kesumba / larah,  penuh dengan perbuatan-perbuatan dosa (Yesaya 1:18).
 Berjuanglah terus untuk sampai pada puncak kesempurnaan, pada malam perjamuan kawin Anak Domba yang kudus. Dimulai dari nikah dan diakhiri dengan nilkah pula.

 53. NasihatAdvise
 Ibrani 12:1-2, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Sasaran akhir dari rencana pemulihan Tuhan sudah jelas, yaitu kesempurnaan menuju perkawinan Anak Domba. Untuk sampai pada hal itu bertekunlah dan berjuang terus, tidak bergerak di tempat tetapi ….

           Berlari menuju sasaran – Running to the goal

 Tinggalkan dosa dan beban yang menjerat, yang tidak pernah berhenti mengejar kita. Sejak menjadi milik Kristus, iblis tidak punya kuasa lagi atas kita. Yang bisa dilakukan iblis hanya mencobai kita, itu pun  harus minta ijin Tuhan. Kalau pun Tuhan ijinkan, pasti ada tujuan positif yang Tuhan mau atas hidup kita. Beda halnya dengan godaan, yang datang dari keinginan (hawa nafsu) daging kita sendiri.
Sebagai bukti iman bahwa kita adalah anak Allah, milik Kristus, lakukan perbuatan-perbuatan benar sesuai Firman Tuhan. Pergunaan waktu yang ada, berpacu dengan waktu yang semakin singkat untuk mencapai sasaran yang Tuhan kehendaki, menjadi sama seperti Dia. Amin.

your ad here

komentar

0 Responses to "KHOTBAH ( 29 Agustus 2010 )"

Speak Your Mind

Shallom...
Silahkan isi Komentar anda dan Terima Kasih atas Kunjungannya,

Bila Ingin Mencetak Halaman atau Artikel diatas ... silahkan klik tombol Print dibawah ini
print this page Print this page